PELATIHAN BUDIDAYA JAMUR TIRAM DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

 

Buntaran- Bertempat di Balaidesa Buntaran Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung, Pemerintah Desa Buntaran mengadakan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) yang keseluruhan peserta adalah warga Desa Buntaran sendiri. Dalam acara pelatihan ini pemerintah Desa Buntaran menghadirkan narasumber yang juga merupakan petani jamur tiram di Desa Buntaran. Jamur tiram berpotensi untuk dikembangkan di Desa Buntaran karena didukung oleh kondisi lingkungan yang sesuai serta ketersediaan bahan baku yang mudah ditemukan.

Acara diselenggarakan pada hari Selasa – Rabu, 17 -18 Desember 2019 di Balai Desa Buntaran dan dihadiri oleh warga dengan latar belakang yang berbeda, seperti ibu rumah tangga, petani, serta remaja karang taruna.

Di hari pertama pelatihan diawali dengan pembukaan oleh MC dan sambutan dari Bpk. Dwi Joko Irbianto, S.Ip selaku perwakilan dari Bpk. Camat, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Bpk. Kepala Desa Buntaran sekaligus pembukaan acara.

Dilanjutkan dengan pemberian materi – materi tentang Budidaya Jamur Tiram, selesai pemaparan materi narasumber segera mengarahkan peserta pelatihan untuk langsung melakukan praktik budidaya jamur tiram,

Proses Pencampuran Bahan ( Pembuatan Beglog)
Proses Pencampuran Bahan ( Pembuatan Beglog)

praktik ini diawali dengan pencampuran bahan – bahan, dilanjutkan dengan packing,

proses packing

setelah bahan – bahan selesai di packing selanjutnya adalah proses memasak,

proses memasak

yang pada pelatihan kali ini alat yang digunakan untuk memasak adalah tong, kompor dan tabung gas, bahan – bahan dimasak selama kurang lebih 3 jam.

Dihari berikutnya adalah pelatihan menambahkan bibit jamur ke dalam bahan- bahan (beglog) yang sudah dimasak kemarin, pemberian bibit jamur ke beglog ini bukanlah perkara yang mudah, narasumber menegaskan bahwa ruangan dan alat- alat yang digunakan harus steril, biasanya narasumber menggunakan alkohol untuk mensterilkan alat- alat tersebut.

proses mensterilkan alat-alat untuk penanaman bibit jamur

setelah kesemuanya selesai, kemudian beglog ditata rapi di dalam ruangan bersuhu rata – rata 25-30 oC. Para peserta dihimbau untuk kembali mengecek hasil latihan mereka 1 Bulan Kemudian.

penanaman bibit ke beglog

Setelah berahirnya pelatihan, para peserta berkumpul kembali untuk acara penutupan yang dipimpin langsung oleh Kepala Desa Buntaran Bpk. WAKIT, S.H. Dalam penutupan tersebut Bpk. WAKIT, S.H mengatakan Setelah mengikuti pelatihan ini diharapkan peserta memiliki pengetahuan mengenai prospek usaha pertanian terutama jamur tiram, mampu merancang sebuah usaha budidaya jamur tiram dengan perhitungan analisa usahanya, mempunyai ketrampilan membudidayakan jamur tiram dengan baik dan mampu menyasar pasar dengan produk segar maupun olahannya. Bpk. Kepala Desa juga membagi peserta dalam beberapa kelompok yang nantinya akan mendapat fasilitas alat- alat yang digunakan untuk budidaya jamur tiram ini.

Bagaimana reaksi anda mengenai artikel ini ?